Di era modern saat ini, bekerja bukan hanya merupakan sebuah tuntutan dan kewajiban, namun juga sebuah passion. Bekerja bukan hanya tentang mendapatkan penghasilan, namun juga melakukan sesuatu yang benar-benar dapat dinikmati untuk dijalani, sesuai dengan kepribadian dan gairah diri. Namun, tidak sedikit orang-orang di luar sana yang merasa tidak nyaman dan merasa tidak cocok dengan jenis pekerjaan yang dijalaninya, sehingga hal tersebut membuatnya sering berpindah pekerjaan. Saya yakin, sebagian besar dari Anda pernah merasakan dan melakukan hal yang sama.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat, spesialisasi, dan juga kepribadian, membuat pribadi yang menjalaninya merasa sangat tidak nyaman. Biasanya ketidaknyamanan tersebut dipaksakan dengan beberapa alasan, seperti himpitan kebutuhan, tidak adanya jenis pekerjaan lain yang sesuai, kurangnya kreatifitas, ketidakmampuan melihat peluang, dan masih banyak hal-hal lain yang membuat seseorang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat, spesialisasi, maupun karakteristik kepribadian.
Penempatan posisi pekerjaan yang tidak sesuai dengan tipe kepribadian seseorang akan menimbulkan tidak berjalannya job desk pada posisi pekerjaan tersebut dan dapat mengakibatkan kerugian, baik bagi pihak perusahaan maupun pekerja itu sendiri. Coba Anda bayangkan ketika seorang Front Liner, Public Relations, maupun posisi pekerjaan lain yang membutuhkan pribadi extrovert, diberikan pada orang dengan kepribadian introvert atau seorang dengan ketelitian rendah namun ditempatkan pada bagian finance, maka kemungkinan untuk terjadinya 'miss' akan sangat besar dantentunya akan sangat berdampak pada kemajuan perusahaan. Hal inilah yang seringkali diabaikan bukan hanya oleh perusahaan, namun juga individu, baik yang sudah bekerja maupun sedang mencari pekerjaan. Individu yang melakukan pekerjaan tidak sesuai passion maupun kepribadiannya, akan merasa sangat tertekan dan pekerjaan akan menjadi begitu membosankan baginya, sehingga tidak heran bila kinerja dan produktifitasnya akan sulit untuk meningkat dan hal tersebut akan sangat berdampak pada tidak tercapainya target perusahaan.
Untuk meminimalisir hal tersebut, saat ini telah banyak perusahaan maupun individu yang menggunakan Face Reading. Ilmu Face Reading sebagai cabang ilmu Psikologi yang khusus menganalisa kepribadian dan potensi yang dimiliki seseorang melalui wajah dengan tingkat akurasi hampir 92% telah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan dan individu untuk menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dengan tipe kepribadian dan potensi yang dimiliki oleh calon karyawan. Bagi perusahaan, hal tersebut akan meminimalisir kesalahan pemberian posisi pekerjaan (positioning) pada calon karyawan, sehingga akan lebih memaksimalkan pencapaian target-target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Bagi para individu (calon karyawan / pencari pekerjaan) hal tersebut akan menuntun mereka pada jenis pekerjaan yang tepat dan lebih menghemat waktu mereka saat mencari maupun memasukan lamaran pekerjaan.
Face Reading juga telah menjadi salah satu unsur vital dalam sesi penerimaan karyawan (rekruitmen) yang lebih simple, mudah, dan akurat. Begitu banyak perusahaan yang masih menggunakan sesi interview dengan pola yang sama untuk mengetahui kepribadian dan potensi yang dimiliki oleh seorang calon karyawan, padahal saat ini, hal tersebut sangat mudah untuk dimanipulasi, ditambah dengan banyak beredarnya buku-buku, pelatihan, dan tips-tips menghadapi interview pekerjaan yang membuat sesi interview biasa sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan, yang hanya akan memunculkan sikap manipulatif pada diri calon karyawan dan akan berpengaruh terhadap kinerjanya di masa mendatang.
Face Reading banyak digunakan selain karena akurasi yang tinggi dalam menganalisa kepribadian, potensi, dan kelemahan yang dimiliki seseorang, juga lebih menguntungkan bagi pihak perusahaan. Pihak perusahaan akan lebih menghemat waktu dan biaya, sehingga tidak perlu melakukan perekrutan karyawan berulang-ulang hanya karena kesalahan dan ketidakakurasian dalam seleksi calon karyawan. Hal tersebut yang mendasari mengapa banyak perusahaan dan individu profesional yang lebih memilih menggunakan Face Reading sebagai bagiann penting dalam proses rekruitmen dan pemilihan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian, kelemahan, dan potensi yang dimiliki.
Nanda Vermoorder yang telah lama berkecimpung di dunia Face Reading, telah banyak menangani individu-individu yang ingin mengetahui kepribadian dan jenis pekerjaan spesifik yang sesuai dengan karakter, kepribadian, kelemahan, dan potensi yang mereka miliki. Nanda Vermoorder juga telah banyak membantu berbagai perusahaan Nasional dan Multinasional dalam melakukan seleksi calon karyawan yang sesuai dengan keinginan dan standar perusahaan. Bagi Anda, baik perusahaan maupun individu profesional yang ingin menggunakan Face Reading dalam proses rekruitmen karyawan, melaksanakan pelatihan maupun ingin lebih mengenali dan mengetahui kepribadian, kelemahan, potensi serta jenis pekerjaan spesifik yang sesuai, anda dapat menghubungi kami melalui form kontak yang ada pada website ini maupun langsung mengirikan email ke manajemen kami di : nandavermoorder@gmail.com